Kebocoran data besar-besaran hingga 26 MILIAR

Awal tahun 2024 Kebocoran data besar-besaran hingga 26 MILIAR data bocor dari situs-situs termasuk Twitter, Linkedin, dan Dropbox

Lebih dari 26 miliar data pribadi telah terekspos, peneliti meyakini kebocoran data ini merupakan kebocoran data terbesar yang pernah ada.Informasi sensitif dari beberapa situs termasuk Twitter, Dropbox, dan Linkedin ditemukan di sebuah halaman yang tidak aman. Yang mengkhawatirkan, para peneliti yang menemukannya menyatakan bahwa pelanggaran ini sangat berbahaya dan dapat memicu tsunami kejahatan siber.

If you use any of these sites, then there is a good chance your details have been leaked. While some records are certainly duplicates these sites have each leaked over 100 million personal records

Studi awal terhadap data tersebut menunjukkan bahwa data tersebut tidak berasal dari pelanggaran baru tetapi sebenarnya merupakan kumpulan dari pelanggaran sebelumnya. Dari 12 terabyte data tersebut, para peneliti juga mencatat bahwa beberapa di antaranya hampir pasti merupakan duplikat. Namun, pembobolan data ini masih sangat mengkhawatirkan karena sifat sensitif dari informasi yang telah dirilis.

Mereka mengatakan bahwa serangan-serangan ini dapat mencakup pencurian identitas, skema phishing yang canggih, serangan siber yang ditargetkan, dan akses tidak sah ke akun-akun pribadi dan sensitif. Data telah bocor dari ratusan situs yang berbeda - lebih dari 20 di antaranya telah merilis ratusan juta catatan.

Kebocoran terbesar berasal dari QQ milik Tencent, sebuah aplikasi perpesanan populer di Tiongkok yang memiliki 1,5 miliar data dalam pelanggaran tersebut. Diikuti oleh Weibo, platform media sosial Cina, yang memiliki 504 juta catatan. Beberapa kebocoran terbesar lainnya berasal dari MySpace (360 juta), Twitter (281 juta), Linkedin (251 juta), dan AdultFriendFinder (220 juta).

Seorang juru bicara Linkedin mengatakan : "Kami bekerja untuk menyelidiki sepenuhnya klaim ini dan kami tidak melihat adanya bukti bahwa sistem LinkedIn telah dibobol.

Bocoran tersebut juga mencakup catatan dari berbagai organisasi pemerintah dari Amerika Serikat, Brasil, Jerman, Filipina, Turki, dan lain-lain.

Jake Moore, penasihat keamanan siber global untuk ESET mengatakan : "Ini adalah pelanggaran data yang sangat besar".

Penjahat siber tidak dapat diremehkan dengan apa yang dapat mereka capai bahkan dengan informasi yang minimal, tetapi jika kata sandi telah diambil, para korban harus menyadari konsekuensinya dan harus melakukan pembaruan keamanan yang sesuai. Jika Anda khawatir bahwa data pribadi Anda telah bocor dalam pelanggaran ini, maka hal yang paling penting untuk dilakukan adalah memperbarui kata sandi Anda. Selalu pastikan bahwa Anda tidak menggunakan kata sandi yang sama untuk beberapa akun hal ini akan mengurangi risiko bahwa satu akun yang terkena dampak akan membahayakan semua data Anda atau bisa disebut data breach.